Musim di indonesia sudah memasuki tahapan musim kering atau kemarau. Mulai bulan Mei ini cuaca setiap hari cerah dengan temperatur berada dikisaran 30 derajat.
Bahkan di beberapa daerah kemungkinan akan terjadi kemarau yang lebih panjang karena pengaruh el-nino. Sehingga lebih baik bagi petani untuk menanam palawija ketimbang tanaman seperti padi.
Dikutip dari MERDEKA.COM
"Kalau terjadi el nino lemah, kita perkirakan itu saat Agustus-September. Kita mengamati suhu muka laut pasifik, memang ada tanda-tanda. Tapi sepertinya tidak semassif 1997-1998, kita perkirakan lemah sampai Februari," kata Andi.
Pada 1997-1998, Indonesia mengalami el nino hampir di semua zona musim. Alhasil, ribuan sawah mengalami puso.
BMKG terus memantau perkembangan 324 zona musim di seluruh wilayah Indonesia. Diperkirakan, daerah paling dekat dengan Samudera Pasifik bakal mengalami el nino paling intensif. Artinya, potensi kemarau lebih besar dialami wilayah timur Tanah Air.
"Sekarang tergantung. Kalau di Barat, dipengaruhi pasokan uap air dari laut india. Jadi pengaruhnya di NTT, di Papua," ungkap Andi.
Dalam rapat lintas kementerian tadi, pemerintah pusat berharap setiap lembaga teknis segera memberi penyuluhan kepada petani.
Andi mengatakan, petani disarankan beralih ke tanaman yang tahan kemarau. "Sebaiknya waspada terus. Kalau petani sudah mengetahui sejak awal, lebih baik saya tanam palawija dibanding padi, jangan sampai lewat," tandasnya.
-------------------------------------------
Sumber : http://www.merdeka.com/uang/kemarau-panjang-petani-disarankan-tanam-palawija-bukan-padi.html
Jadi bagi petani, diharapkan lebih waspada terhadap perubahan iklim dan cuaca. Karena salah tanam bisa berpotensi menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
Jaya terus pertanian Indonesia.